• Hopeless

    Allah, sebenar-benarnya rasa hanyalah Allah dan tya yang tau. Bahkan mungkin tya sendiri gak ngerti.

    Proses ini sebenarnya sangat tya benci. Tya bener-bener ngerasa gak berdaya. Tya bener-bener ngerasa putus asa. Apa yang dulu tya cita-citakan ternyata gak berjalan sesuai keinginan. Sesuatu yang tya anggap hina dulu, sekarang malah tya lakukan dengan alasan tya gak punya pilihan lain.

    Ini sangatlah tya benci. Bukan yang seperti ini yang tya inginkan.

    Apakah tya memang sudah jatuh ditahap terendah pengharapan?? Tya sudah berada pada fase mengasihani diri sendiri. Kekhawatiran ini sangat mempengaruhi keputusan yang ku ambil.

    Bukan seperti ini yang tya inginkan Allah. bukan.

    Saya sangat paham. Tidak semua keinginan manusia bisa terwujud. Saya menyalahkan diri saya sendiri. Kenapa saya pernah berangan. Pernah berkeinginan. Pernah bermimpi.

    Apa aku harus mulai menutup mata dan memulai dari awal lagi. Tanpa pengharapan. Tanpa keinginan. Tanpa bayangan. Mulai membuang semua pemikiran-pemikiran idealis ku. Aku merasa sedikit demi sedikit mimpi ku runtuh.

    Aku kacau. Sangat kacau.
    Allah bantu aku untuk kembali bangkit. Jadikan esok lebih baik untuk ku. Karena mungkin besok aku tak kan kuat berdiri sendiri.

0 komentar:

Powered By Blogger