• Hari ke 5 di mekah

    Hari ke 5 umroh masih bertempat di mekah. Keadaan masih seperti hari biasanya. Shaf-shaf penuh dengan jamaah laki-laki maupun perempuan. Semua berlomba-lomba untuk bisa mengikuti solat berjamaah.
    Jadi kepikiran. Seandainya di semua masjid seramai dan sepenuh ini rasa nya pasti luar biasa.
    Sedikit yang membedakan solat di madinah dengan di mekah khususnya di masjidil haram adalah jika di masjidil haram kita akan mudah melihat shaf-shaf solat yang becampur antara laki-laki dan perempuan. Entah kenapa sama askarnya juga tidak di tegur.
    Jika di masjid nabawi ada raudhah maka di masjidil haram ada ka'bah. Mungkin prinsip solat bercampur ini menggunakan prinsip tawaf. Pria dan wanita secara bersama-sama mengelilingi ka'bah tanpa ada hijab. Ya, mungkin solat di masjidil haram pun begitu. Cukup sulit mungkin ketika si askar ingin memisahkan gender ini.
    Hari ini jamaah diajak ziarah ke jabal tsur, bukit arafah, mina (tempat pemondokan haji reguler indonesia), jabal nur dan terakhir tempat miqot untuk daerah mekah.
    Kebetulan hotel saya tinggal agak jauh dari masjidil haram ya skitar 20 menit dengan berjalan kaki di pagi hari. Dan itu sukses membuat kaki saya yang jarang berolah raga ini menjadi kaku dan sakit.
    Jika terlalu lama duduk, saat diajak berjalan rasa kaku nya akan datang dan saya pun akan mulai berjalan seperti nenek-nenek. Yah begitu lah ternyata olah raga sebelum umroh/haji itu penting. Untuk menghindari apa yang saya rasakan saat ini.
    Keluhan kaki pegal atau pinggang pegal saat haji/umroh itu wajar. Apa lagi jika hotel/penginapan cukup jauh dari masjid. Hal ini sesuai juga dengan dana yang dikeluarkan. Semakin mahal paket yg diamnil semakin besar usaha kita untuk bisa sampai di masjidil haram. Begitu juga sebaliknya.
    Dulu ketika masih banyak hotel-kecil disekitar masjidil haram mungkin apapun keadaannya yang penting dekat, itu bukan masalah besar. Tapi saat ini tahun 2014 bangunan disekitar masjidil haram banyak yang di robohkan. Entah mau dibangun apa lagi. Atau mau dibangun hotel berbintang banyak? Beberapa hari ini ketika berangkat ke masjidil haram saya sering membaca tulisan di papan sekitar lahan yang bekas di robohkan yang bertuliskan "bin laden". Hmm.. Mungkin pemborong pembangunan di kawasan masjidil haram ini dari keluarga bin laden. Wow.. Luar biasa. Politik memang kadang susah di duga.
    Wah cerita saya jadi ngalor-ngidul kemana-mana.
    Perjalanan 5 hari ini rasanya sangat banyak yang ingin saya tulis di blog ini.
    Termasuk ke-engganan saya untuk mencari titipan beberapa teman kantor.
    Ya, saya memang bukan orang yang suka ketika saya berpergian kemudian ada teman yang minta di belikan sesuatu.
    Tujuan saya umroh adalah ibadah, Bukan belanja. Terdengar jahat memang tapi itu lah saya. Saya ingin menikmati tujuan kepergian saya. Bukan malah mengesampingkan tujuan saya dan merepotkan diri dengan titipan belanja orang lain. *to be honest*

0 komentar:

Powered By Blogger